MEKANISME
REAKSI BERSAING SN1 DAN E1
Hallo Sobat Chems
Pada blog ini, kita akan membahas mengenai mekanisme reaksi
bersaing SN1 dan E1 nih. Seperti yang telah kita pelajari di Kimia Organik I,
reaksi SN1 dan E1 ini memiliki beberapa
persamaan diantaranya pelarut yang digunakan keduanya sama-sama basa lemah, proses
keduanyanya sama-sama terjadi secara dua langkah, serta adanya pembentukan
karbokation pada tahap awalan reaksi. Karena kesamaan-kesamaan inilah, keduanya
dapat mengalami reaksi bersaing SN1 dan E1. Pada reaksi ini, kereaktifan
relatif pada SN1 dan E1 adalah ketika proses pembentukan karbokation. Dimana SN1
sering dominan lebih stabil dari E1 yang mengakibatkan SN1 akan lebih sering pula
menang bersaing. Reaksi SN1 dan E1 sama-sama menyukai alkil halida tersier,
sobat chems tau gak nih kenapa mereka sama-sama suka alkil halida tersier? Nah,
hal ini karena alkil halida ini memiliki kereaktifan yang lebih besar jika kita
bandingkan dengan alkil sekunder ataupun alkil primer.
Nah,
sobat chems perlu tau nih kalo misalnya pada reaksi SN1, ion karbonium planar
akan lebih dulu terbentuk barulah terjadi reaksi dengan nukleofil. Dimana nukleofil
ini sifatnya bebas sehingga dapat menyerang kedua sisi dari reaksi. Karena hal
inilah, reaksi ini dihubung-hubungkan dengan rasemisasi. Apa itu rasemisasi? Rasemisasi
merupakan proses pengubahan dari suatu zat yang awalnya aktif optis menjadi
tidak aktif optis, dimana dalam prosesnya dapat terjadi secara bersama atau tanpa
perpindahan gugus. Dari hal ini, dapat kita ketahui bahwa reaksi ini akan menghasilkan produk dengan sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda. Terjadinya rasemisasi ini tentunya akan berpengaruh pada massa jenis, titik leleh, kelarutan dan sifat-sifat lain dari senyawa ini. Hal ini terjadi karena interaksi yang terjadi antarmolekulnya sudah berbeda. Untuk mekanisme reaksi bersaing SN1 dan E1 bisa sobat chems
lihat dari gambar berikut.
Persaingan
pada mekanisme reaksi bersaing ini berasal dari alternatif mekanis yang masih
mengikuti langkah pertama dari reaksi ini yaitu terbentuknya ion karbenium. Persaingan
ini sifatnya adalah bifungsional atau mampu mengabstraksi proton β dari
karbenium atau terjadi secara langsung dengan menyerang karbon α yang berasal
dari ion karbenium pada reaksi SN1.
Permasalahan
1.) Pada
blog, dikatakan bahwa SN1 sering dominan lebih stabil dari E1 yang
mengakibatkan SN1 akan lebih sering pula menang bersaing. Apakah pada beberapa
kondisi E1 bisa menang bersaing? Analisislah pada keadaan yang bagaimanakah
bisa terjadi!
2.) Dalam
blog dikatakan bahwa salah satu kesamaan SN1 dan E1 terletak pada jenis
pelarutnya. Apa sajakah pelarut yang dapat digunakan dan lakukanlah analisis yang
menunjukkan bahwa pelarut tersebut memang cocok untuk digunakan?
3.) Coba
anda analisis, apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya reaksi ini dan hal apa
yang menyebabkan itu termasuk faktor berpengaruh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar