Kajian Stereokimia Senyawa Kiral Hasil Modifikasi
Hallo sobat chems
Pada blog kali ini, saya akan membahas salah satu
jurnal yang saya ambil dari google. Jurnal ini membahas mengenai sintesis dan
sifat kopolimer kristal kiral metil eugenol dan eugenol. Untuk link jurnalnya
adalah sebagai berikut:
https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen/article/view/8725/6936
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui kelarutan kopolimer dan pengaruh kristal
kiral terhadap berat molekul kopolimer yang dihasilkan.
Sebelumnya itu, kita bahas dulu tentang senyawa eugenol. Senyawa eugenol adalah salah satu senyawa yang bisa kita temukan pada tanaman cengkeh. Eugenol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional hidroksi fenolat dan alil. Gugus fungsional alil pada senyawa eugenol memungkinkan kita untuk melakukan polimerisasi sehingga dapat dihasilkan senyawa kiral. Untuk meningkatkan aktifitas biologis pada senyawa eugenol, kita bisa melakukannya dengan memodifikasi struktur eugenol dengan menambah gugus-gugus lain seperti hidroksil, nitro dan lain sebagainya. Reaksinya bisa dituliskan sebagai berikut.
Pada jurnal ini dikatakan bahwa ada molekul yang
jika dilihat dari struktur molekulnya tidak bersifat kiral tetapi jika dilihat
berdasarkan reaksi adisinya dihasilkan senyawa yang bersifat kiral. Selain itu,
pada jurnal ini juga dikatakan bahwa senyawa kiral dapat diproduksi dari bahan
dasar senyawa yang tidak kiral dengan metode absolut asimetris sintesis. Dalam
jurnal ini, ditemukan pula jika sintesis pada senyawa tidak kiral menjadi kiral
akan mempengaruhi sifat-sifatnya.
Berdasarkan jurnal yang saya bahas, didapat perbedaan-perbedaaan seperti:
- Kopolimer setelah pemurnian berubah warna dari yang awalnya merah keunguan menjadi kuning kecoklatan.
- Kopolimer yang dihasilkan dapat larut dalam etanol, kloroform, etil aseta, serta sedikit larut dalam n-heksan.
- Adanya kristal kiral menyebabkan berat molekul kopolimer mengalami peningkatan
Dari beberapa hal yang terdapat pada jurnal ini,
saya dapat mengetahui bahwa senyawa tidak kiral dapat diubah menjadi senyawa
kiral. Dan senyawa tidak kiral yang diubah menjadi senyawa kiral memiliki sifat
yang berbeda dengan senyawa asalnya (akiral).
Permasalahan:
1.) Jika senyawa-senyawa akiral bisa kita ubah menjadi senyawa kiral. Apakah senyawa kiral bisa juga kita ubah menjadi senyawa akiral? Jika bisa, bagaimanakah caranya?
2.) Ketika kita menginginkan suatu produk sintesis hasil reaksi eugenol, apa saja yang harus kita lakukan dan harus direaksikan dengan apa sajakah senyawa eugenol tersebut? jelaskan beserta 1 produk hasilnya!
3.) Setelah membahas tentang modifikasi senyawa, sebenarnya apakah kegunaan dilakukannya modifikasi ini? apakah modifikasi dilakukan hanya untuk menambah jenis senyawa saja?
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh, baiklah nama saya Sri Maryati Nim A1C119099, saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. bisa, misalnya dengan mereaksikan senyawa ini dengan senyawa lain yang memiliki atom yang sama dengan salah satu atom/unsur pada senyawa kidal tersebut sehingga nantinya akan terbentuk senyawa dengan 2 atom/unsur yang sama yang sudah tidak kiral (akiral).
BalasHapusTerimakasih 🙏